Festival payung di Borobudur

Kamis, 01 November 2018

Semarak Festival Payung Indonesia 2018 di Candi Borobudur



                                  Festival Payung Indonesia ke-5 di Taman Lumbini Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 7-9 September 2018.

Ribuan payung aneka warna, gambar dan ukuran menghiasai Taman Lumbini komplek Taman Wisata Candi Borobudur, 7-9 September 2018. Sebagian besar merupakan payung tradisional yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia hingga mancanegara seperti India, Pakistan, Thailand, dan Jepang. Inilah Festival Payung Indonesia (FPI) ke-5 yang pertama kali digelar di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Tahun-tahun sebelumnya FPI dihelat di Kota Solo.

                    Festival Payung Indonesia ke-5 di Tamana Lumbini Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 7-9 September 2018.

  Heru Prasetya, Direktur Payung Indonesia, menjelaskan FPI merupakan perhelatan untuk kembali menggairahkan seni payung di Indonesia. Payung tidak hanya sebagai alat pelindung tapi memiliki filosofi kehidupan yang mendalam. "Tahun ini diadakan di Candi Borobudur karena rasa-rasanya kembali ke asalnya. Ibu segala payung itu Candi Borobudur. Salah satu yang kita eksplorasi adalah relief lalita vistara yang menggambarkan tentang payung pada abad ke-8," ujarnya, Sabtu (8/9/2018).
  Festival ini kata Heru juga sebagai upaya melestarikan desa-desa payung yang nyaris punah, seperti di Klaten, Banyumas, Malang dan lainnya. Dari festival ini pihaknya ingin masyarakat merayakan kembali kejayaan seni payung nan indah itu.  

                              Festival Payung Indonesia ke-5 di Taman Lumbini Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 7-9 September 2018.
Di sini kami juga undang komunitas-komunitas kreatif yang bisa mengembangkan karya payung lebih kekinian. Jadi payung itu bisa menemukan hal yang baru, pasar baru, desa-desa lesu kini mulai bergairah lagi," jelasnya. Baca juga: Tak Hanya di Candi Borobudur, Ini 6 Festival Lampion di Asia Heru melihat perkembangan seni payung sudah semakin bergeliat. Jika dulu payung dipakai hanya ketika upacara kelahiran, kematian dan upacara adat masyarakat tertentu. Tapi kini berkembang menjadi properti desain interior, wisata dan kebutuhan kekinian lainnya. Dalam FPI ke-5 ini, selain pameran payung, juga dimeriahkan dengan rangkaian kegiatan menarik sampai Minggu (9/9/2018).

                  Festival Payung Indonesia ke-5 di Taman Lumbini Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 7-9 September 2018.
Setidaknya ada 80 kegiatan antara lain fashion show, workshop, seni musik dan tari tradisional dari berbagai daerah di Indonesia dan negara pendukung, aneka kuliner tradisional, dan sebagainya. "Seluruhnya memakai payung sebagai media utamanya, ini sebuah perayaan payung untuk sejuta ekspresi," kata Heru. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Urip Sihabudin mendukung penuh kegiata FPI ini, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah.

Pemerintah bersama komunitas seni di provinsi ini selalu mendorong masyarakat untuk terus berkarya melalui event-event seperti ini. "FPI ini adalah salah satu event terbesar di Jateng, dalam waktu dekat ada Festival Karimunjawa dan Sangiran. Belum lama ini ada Festival Dieng. Semakin banyak event maka sektor pariwisata meningkat di Jateng," ujar Urip.

sumber : https://travel.kompas.com/read/2018/09/09/091000227/semarak-festival-payung-indonesia-2018-di-candi-borobudur